Dampak buruk minuman berenergi bagi kesehatan

Daftar Isi

Kabar meninggalnya Mita Diran, seorang penulis naskah iklan, menjadi berita heboh dan ramai diperbincangkan di sosial media hari ini. Ia tewas karena diduga banyak mengkonsumsi minuman berenergi.




Nah, bagi Anda yang gemar mengkonsumsi minuman yang mengandung bermacam-macam zat penggerak stamina tersebut, seharusnya menjadi peringatan dan perhatian serius.

Banyak orang yang mengonsumsi minuman berenergi sembari bekerja atau berolahraga. Hal ini terutama sangat populer di kalangan anak muda. Minuman berenergi memang menjanjikan energi instan yang bisa berguna, namun minuman ini juga memiliki efek samping. Tak tanggung-tanggung, minuman berenergi bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan hingga penyakit yang berbahaya.

Berikut adalah efek buruk mengkonsumsi minuman berenergi :


1. Ketergantungan Kafein

Kafein adalah komposisi utama yang terdapat dalam minuman berenergi. Meski sudah mengetahuinya, tak banyak orang yang mengecek berapa banyak kafein yang mereka konsumsi dalam sehari. Ketika tubuh sudah terlalu banyak mengonsumsi kafein, tubuh akan mulai bergantung pada kafein dan membuat seseorang terus-menerus ingin minum minuman berenergi.

Kadar kafein lebih dari 100 mg yang ada pada minuman energi tidak sehat bila dikonsumsi oleh remaja, sedangkan kadar kafein yang ada pada minuman energi seperti Red Bull, Monster Energy Assault, dan Rockstar, terkandung kafein hingga 160 mg. Selain mengandung kafein, minuman energi ini juga mengandung zat tambahan seperti gula, guarana, dan ginseng, yang pada dasarnya dapat meningkatkan efek dari kafein.


2. Insomnia

Anda mungkin mengonsumsi minuman berenergi untuk menambah energi dan mencegah kantuk. Namun efek ini bisa bertahan lebih lama dan menyebabkan Anda mengalami insomnia. Ketika susah tidur, akhirnya Anda akan merasa membutuhkan minuman berenergi tersebut. Siklus semacam ini akan berlangsung terus-menerus hingga Anda mengalami insomnia.

Menurut Bruce Ruck, direktur informasi obat dan dan pendidikan professional New Jersey Poison Information & Education System (NPIES) di Rutgers New Jersey Medical School, Newark, minuman berenergi hanya boleh diminum oleh orang dewasa saja.

Anak-anak dan remaja yang mengonsumsi minuman berenergi sejak dini menjadi kebal terhadap kafein. Hal ini akan membuat mereka terkena insomnia akut, mudah cemas, jantung berdebar-debar, mual dan muntah-muntah. Bahkan jika terlalu sering mengonsumsi minuman berenergi, bisa mengalami kejang-kejang.


3. Mempengaruhi Mood

Penelitian mengungkap bahwa sering mengonsumsi kafein bisa menurunkan kadar serotonin pada tubuh. Serotonin adalah hormon yang bisa meningkatkan mood baik seseorang. Kekurangan serotonin berkaitan dengan mood yang buruk seperti misalnya kecemasan, depresi, lekas marah, dan attention disorder itu diperparah oleh konsumsi kafein kronis.

Bukannya meningkatkan aktivitas mental seperti yang dipercaya konsumennya, kafein sebenarnya mengurangi aliran darah ke otak sebanyak 30 persen dan memberikan dampak negatif pada daya ingat dan kinerja mental.

Gangguan – gangguan mood mungkin tampak setelah efek stimulan dari kafein menghilang – seringkali sekitar 3 jam kemudian setelah peringatan untuk mengkonsumsi kafein lebih banyak lagi – dan mungkin juga tampak selama periode pemulihan setelah berhenti mengkonsumsi kafein.


4. Lonjakan Gula Darah

Perlu diketahui bahwa minuman berenergi tak hanya meningkatkan energi, tetapi juga tingkat gula dalam darah. Minuman berenergi mengandung banyak gula, hingga 13 sendok per botol. Hal ini bisa berbahaya, terutama jika Anda memiliki kecenderungan penyakit gula. Tak hanya itu, kadar gula yang terlalu banyak akan membuat Anda mudah mengalami dehidrasi, menurunkan sistem kekebalan tubuh, membuat gigi mudah rusak, dan menyebabkan berat badan bertambah.

Kafein merangsang suatu gelombang temporer dalam gula darah, menciptakan suatu peningkatan energi yang cepat; akan tetapi, peningkatan gula darah memicu suatu lonjakan insulin, yang akhirnya menyebabkan suatu dentaman gula dalam hitungan jam. Kenaikan dan penurunan gula darah yang drastis ini bisa mengarah pada diabetes, hypoglycemia, dan  penambahan berat badan karena insulin memicu tubuh untuk menyimpan kelebihan gula sebagai lemak.


5. Menyebabkan Stres Pada Organ Tubuh

Efek buruk lainnya dari minuman berenergi adalah menyebabkan stres dan tekanan pada organ tubuh. Ketika organ tubuh kelelahan, mengonsumsi minuman berenergi bisa membuatnya semakin tertekan dan memaksanya bekerja keras. Dalam jangka waktu lama, hal ini bisa menyebabkan kerusakan organ yang berujung pada penyakit berbahaya.

Kafein memicu pengeluaran hormon-hormon stress – cortisol (adrenalin) dari kelenjar-kelenjar adrenal – yang bisa meningkatkan level kecemasan, lekas marah, tekanan muscular, salah cerna, insomnia, dan penurunan immunitas. Stimulasi kelenjar adrenal secara terus menerus bisa mengarah pada keletihan adrenal, yang membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit termasuk gangguan-gangguan autoimmune dan peradangan.

Karena meningkatkan level hormon stress secara kronis, mengkonsumsi kafein bisa menyebabkan ketidak mampuan untuk membuat respon – respon yang sehat terhadap situasi-situasi yang menekan yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.


6. Merusak Sistem Kerja Jantung

Para peneliti dari University of Bonn di Jerman mengatakan minuman berenergi dapat mengubah kinerja jantung. Menurut peneliti detak jantung akan lebih cepat, karena kandungan kafein dalam minuman berenergi tiga kali lebih berbahaya dari kopi atau minuman bersoda.

Setelah mengkonsumsi minuman berenergi dampaknya akan meningkatkan secara signifikan, kontraksi jantung satu jam kemudian. Jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras berkali-kali lipat untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh.

“ Ada banyak efek samping yang diketahui terkait dengan asupuan tinggi kafein, termasuk jantung berdetak cepat, jantung berdebar, tekanan darah naik, dan dalam banyak kasus terjadi kejang atau kematian mendadak ” . kata Dr Dorner yang menjadikan studi dalam pertemuan tahunan Radiological Society of North America (RSNA).

Dia mengingatkan kepada anak-anak yang bermasalah dengan detak atau irama jantung (aritmia jantung), agar menghindari minuman itu. Sebab, minuman energi dapat mengubah kontraksi yang dapat memicu aritmia—jantung berdetak terlalu cepat atau lambat.

Satu lagi, kata Dr Dorner, alkohol juga dapat meningkatkan detak jantung. Memadukan minuman energi dengan alkohol juga dapat menambah masalah.


7. Mempercepat Penuaan

Kafein berkontribusi pada penurunan dalam produksi dari hormon-hormon yang banyak diproduksi selama usia muda – DHEA, melatonin, dan lain-lain – yang mempercepat proses penuaan. Kafein membuat tubuh kekurangan cairan sehingga kulit jadi kehilangan air dari cell – cell nya, akibatnya timbul kerutan dan kehilangan kelenturan pada kulit.


8. Meningkatkan Resiko Gangguan – Gangguan Kesehatan Lain

Studi-studi menunjukkan bahwa kafein meningkatkan resiko untuk gangguan prostat dan urinar pada pria. Kafein menyebabkan lambung memproduksi hydrochloric acid (HCL) ekstra, yang menciptakan suatu peningkatan resiko untuk bisul-bisul, heartburn, dan gastro-esophageal reflux.

Kafein menyebabkan pengeluaran kalsium, magnesium, potassium, zat besi, dan trace mineral melalui urin, yang bisa mengarah pada osteoporosis

Efek dari minuman energi tersebut pada setiap orang tentu berbeda satu sama lain, tergantung dari seberapa besar konsumsi kandungan kafein dalam minuman tersebut. Tetapi, akan lebih cerdas bila mulai mengurangi atau berhenti mengkonsumsi minuman berenergi yang sudah jelas berefek negatif bagi tubuh.

Posting Komentar